Kamis, 03 November 2016

Tugas PTI



PERANAN DAN IMPLEMENTASI BIG DATA PADA E-COMMERCE

Benidiktus Ribut Riyanto
NIM : 115162005
Teknik Informatika, Institut Teknologi Indonesia





PENDAHULUAN



LATAR BELAKANG

Seiring dengan semakin bertumbuhnya ekosistem pengguna perangkat mobile dan data internet sekarang ini yang mengakibatkan ledakan informasi, pertumbuhan perangkat mobile dan data internet ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat secara signifikan di dunia maya.
Berbagai jenis data, mulai data yang berupa teks, gambar atau foto, video hingga bentuk data-data lainnya membanjiri sistem komputasi. Tentunya hal ini perlu jalan keluar. Dan Big Data adalah solusi yang kerap digaungkan beberapa waktu belakangan ini, dan kemunculannya memang dianggap solusi dari fakta yang menunjukkan bahwa pertumbuhan data dari waktu ke waktu telah melampaui batas kemampuan media penyimpanan maupun sistem database yang ada saat ini.


RUMUSAN MASALAH

            Dalam hal ini penulis merumuskan permasalahannya yaitu “Bagaimana penerapan dan implementasi Big Data pada E-Commerce?”


TUJUAN PENULISAN

Tujuan dibuatnya penulisan  ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Teknologi Informasi, yang dibimbing oleh Ibu Melani Indriasari, M.KOM. Penulisan  ini bertujuan agar pembaca dapat mengerti apa itu Big Data dan peranannya, serta implementasinya pada  E-Commerce.






PEMBAHASAN


PENGERTIAN BIG DATA

Big Data adalah data dengan ciri berukuran sangat besar, sangat variatif, sangat cepat pertumbuhannya dan mungkin tidak terstruktur yang perlu diolah khusus dengan teknologi inovatif sehingga mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik [1].
Big Data menjamin pemrosesan solusi data dengan varian baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis. Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis.
Hal terpenting dari Big Data bukanlah sekedar kemampuan teknis untuk mengolah data melainkan manfaat yang dapat disadari oleh perusahaan dengan menggunakan Big Data Analytics Terminologi Big Data diyakini berasal dari perusahaan pencarian web yang mengolah data dengana gregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak terstruktur.

Contoh Big Data dapat berupa data yang berukuran hingga petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1,024 petabytes), seperti milyaran hingga triliunan catatan personal seseorang yang semuanya berasal dari sumber berbeda seperti web, sales, customer service, social media, data mobile dan sebagainya. Data-data ini biasanya tidak terstruktur, sering tidak lengkap dan tidak dapat diakses. Pada saat berhadapan dengan kelompok data yang lebih besar, perusahaan menghadapi kesulitan membuat, memanipulasi dan mengelola Big Data.
Big Data sesungguhnya masalah dalaman alisis bisnis karena tools dan prosedur standar tidak didesain untuk mencari dan menganalisa kumpulan data yang massive [2].
 Dengan begitu, Big Data dapat diasumsikan sebagai sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas, serta kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan sangat cepat.



PERANAN DAN IMPLEMENTASI BIG DATA PADA E-COMMERCE

Sebuah layanan e-commerce memiliki banyak sekali sumber data yang dapat dipertimbangkan untuk membantu mereka melihat tren dan membuat keputusan-keputusan strategis bisnis mereka. Tidak sedikit pihak yang kesulitan mengintegrasikan berbagai sumber data yang bervariasi, tetapi informasi yang tersirat dari pengolahan big data yang tepat sangat layak untuk menilai perilaku pengguna demi mendorong tingkat konversi penjualan.
Seiring tumbuhnya ekosistem e-commerce di belahan dunia manapun termasuk Indonesia, konsep data mining semakin santer digaungkan hingga ke pihak-pihak yang bahkan secara non-teknis terlibat di dalamnya. Dari penggalian data tersebut, tersaji data yang relatif akurat tentang profil konsumen yang ada dan potensi konsumen yang sangat mungkin diakuisisi.
Inovasi merupakan harga mati bagi setiap bisnis tak terkecuali e-commerce, dalam kasus ini fleksibilitas big data memiliki peran yang tak kalah penting untuk menentukan langkah selanjutnya yakni program retensi.
Big data membuat para pelaku bisnis mampu menentukan pola perilaku yang berguna untuk meramalkan kekacauan lingkungan pasar mereka, dan dengan demikian mampu bertindak memutuskan langkah-langkah pencegahan. Menjaga konsumen agar tetap loyal sebelum mereka beralih ke kompetitor menjadi pekerjaan rumah yang patut diberi perhatian.
Dalam implementasinya, tim pengembang Apps Foundry mengakui bahwa big data membantu pihaknya membuat semua keputusan guna pengembangan dari segi bisnis dan produk pada platform e-book SCOOP besutannya. Berdasarkan riset internal Apps Foundry, platform desktop masih dinilai lebih nyaman bagi para user untuk melakukan pembelian konten mereka. Sementara dari sisi mobile, pengguna di platform iOS cenderung lebih banyak eksekusi pembelian, sedangkan pengguna di platform Android lebih senang membaca konten gratis.
Pernyataan Ellen cukup menguatkan fakta bahwa profil pelanggan mampu menyajikan insight seperti apa harga yang nantinya ditawarkan demi membujuk mereka untuk melakukan pembelian lagi. Metode yang bisa dinilai cukup efektif untuk melancarkan strategi mempertahankan pelanggan, Contohnya memberikan keputusan penawaran potongan harga bagi pelanggan tertentu [3].




CONTOH PENERAPAN BIG DATA PADA E-COMMERCE

                Berikut ini adalah contoh-contoh penerapan big data pada e-commerce, namun kali ini penulis hanya membahas penerapan big data pada Blibli.com dan Lazada.
1.Penerapan big data pada Blili.com
Peran big data yang diadopsi oleh layanan mereka, Blibli mampu melihat kecenderungan pelanggan mereka pada hari-hari tertentu. Hal tersebut yang dimanfaatkan Blibli untuk menggagas promo-promo yang lebih tepat sasaran.
Karena promo tematik yang spesial hanya ada di Blibli.com (Monday’s Mom Day; Rabu Cantik, Kamis Ganteng dan FWD) adalah hasil dari pemanfaatan big data. Selain itu, dalam penyediaan stok untuk promo spesial serta new product launching, Blibli lebih bisa melakukan forecast yang lebih tepat. Banyak asumsi tentang pasar yang dulu Blibli miliki ternyata tidak terbukti benar, keberadaan data membuat hal semacam itu dapat diperkecil.

2. Penerapan big data pada Lazada
                Pemamfaatan big data pada Lazada mencoba memfasilitasi pemasaran yang lebih terarah (targeted marketing), caranya dengan mengumpulkan sejarah browsing pengguna, seperti produk apa saja yang pernah mereka lihat dan beli di Lazada. Dari data ini, system dapat menganalisis dan memprediksi kebiasaan belanja dan selera tiap-tiap pengguna [4].












PENUTUP




KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu: Begitu penting peranan big data pada e-commerce, salah satu manfaatnya yaitu untuk menganalisa data dari pengguna layanan e-commerce, penggunaan ini dapat diggunakan untuk memberi saran bagi pengguna lewat sejarah browsing yang mereka lakukan.
 Big data membuat para pelaku bisnis mampu menentukan pola perilaku yang berguna untuk meramalkan kekacauan lingkungan pasar mereka, dan dengan demikian mampu bertindak memutuskan langkah-langkah pencegahan. Menjaga konsumen agar tetap loyal sebelum mereka beralih ke kompetitor menjadi pekerjaan rumah yang patut diberi perhatian.
            Dengan begitu, Big Data dapat diasumsikan sebagai sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas, serta kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan sangat cepat


KRITIK DAN SARAN

Kritik dan saran yang membangun sanggat diperlukan dari pembaca penulisan ini, demi kebaikan penulisan selanjutnya.







DAFTAR PUSTAKA




Selasa, 25 Oktober 2016

Makalah E-services di tempat kerjaku



E-SERVICES DI PT. LAPI LABORATORIES INDONESIA







Disusun oleh :
Benidiktus Ribut Riyanto
NIM : 1151620005

TEKNIK INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
2016









Kata Pengantar


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

          Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

          Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.










Serang, 25 Oktober 2016





                                                Penyusun





DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................1
Kata Pengantar ......................................................................................2
Daftar Isi ................................................................................................3
BAB I PENDAHULU
     1.1   Latar Belakang ...................................................................................4
     1.2   Rumusan Masalah ..............................................................................4
      1.3   Tujuan Penulisan ................................................................................5

BAB II ISI
     2.1   Pengertian E-Service ..........................................................................6
     2.2   Sejarah E-Services..............................................................................6
     2.3   Manfaat Dari E-Services.....................................................................7
     2.4    Jenis-Jenis E-Service .........................................................................7
2.5    Layanan E-Service Di PT. LAPI LABORATORIES...........................14

BAB III PENUTUP
     3.1   Kesimpulan.......................................................................................15
     3.2   Kritik dan Saran................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................16











BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk  memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang setartegis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data disebar dan diakses global
    Dengan perkembangan teknologi informasi ssat ini, telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis baru dimana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara Elektronika. Sehubungan  dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan stiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita.


1.2   Rumusan Masalah

         1.     Apakah yang di maksud dengan E-Service?
           2.      Apa jenis-jenis dari E-Service dan manfatnya?
    3.     Bagaimana penerapan layanan E-Services di PT. Lapi Laboratories        Indonesia?



1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Teknologi Informasi, yang dibimbing oleh Ibu Melani Indriasari, M.KOM.
Makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengerti apa itu E-Services dan manfaatnya, serta mengetahui apa saja layanan E-Services yang diterapkan di PT.lapi Laboratories, sehingga pembaca memiliki wawasan yang luas tentang E-Services.






BAB II
ISI

2.1  Pengertian E-Service

Sistem Layanan Elektronik atau E-layanan (Electronic Services disingkat EServices) merupakan satu aplikasi terkemuka memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di daerah yang berbeda. Namun, definisi yang tepat dari layanan elektronik sulit didapat sebagian peneliti telah menggunakan definisi yang berbeda untuk menggambarkan layanan elektronik. Meskipun definisi ini berbeda, dapat dikatakan bahwa mereka semua sepakat tentang peran teknologi dalam memfasilitasi pelayanan yang membuat mereka lebih dari layanan elektronik.
Menurut Rowley (2006) layanan elektronik di definisikan sebagai: "... perbuatan, usaha atau pertunjukan yang pengiriman di mediasi oleh teknologi informasi. Layanan elektronik tersebut meliputi unsur layanan e-tailing, dukungan pelanggan, dan pelayanan ". Definisi ini mencerminkan tiga komponen utama- penyedia layanan, penerima layanan dan saluran pelayanan (yaitu, teknologi). Misalnya, sebagai yang bersangkutan untuk layanan elektronik publik, badan publik adalah penyedia layanan dan warga negara serta bisnis penerima layanan. Saluran pelayanan adalah persyaratan ketiga dari layanan elektronik. Internet adalah saluran utama dari layanan elektronik pengiriman sementara saluran klasik lainnya juga dipertimbangkan.(misalnya telepon, call center, kios publik, telepon genggam, televisi).



        2.2   Sejarah Layanan Elektronik

Sejak awal pada akhir 1980-an di Eropa dan dikenal secara formal pada tahun 1993 oleh Pemerintah AS, istilah 'E-Government' kini telah menjadi salah satu riset domain yang diakui terutama dalam konteks kebijakan publik dan sekarang telah memperoleh kepentingan strategis dalam modernisasi sektor publik. Layanan eletronik merupakan salah satu cabang dari domain dan perhatiannya juga telah merayap di antara para praktisi dan penelit


Layanan elektronik (atau e-Service) adalah istilah yang sangat generik, biasanya mengacu pada "Penyediaan layanan melalui Internet (awalan berdiri 'e elektronik', seperti dalam penggunaan lain), sehingga layanan elektronik bisa

juga termasuk perdagangan internet, mungkin juga termasuk layanan non-komersial (online), yang biasanya disediakan oleh pemerintah. (Alexei Pavlichev & G. David Garson, 2004: 169-170; Muhammad Rais & Nazariah, 2003: 59, 70-71).


Layanan elektronik merupakan layanan online yang tersedia di Internet, dimana transaksi yang valid untuk membeli dan menjual (pengadaan) adalah mungkin, sebagai lawan dari website tradisional, dimana hanya informasi deskriptif yang tersedia, dan tidak ada transaksi online adalah dimungkinkan.' (Jeong, 2007).



       2.3  Manfaat Dari Layanan Elektronik

a. Mengakses basis pelanggan yang lebih besar
b. Memperluas jangkauan pasar
c. Menurunkan penghalang masuk ke pasar baru dan biaya mendapatkan                 pelanggan baru
          d. Alternatif saluran komunikasi ke pelanggan
e. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
f. Meningkatkan citra perusahaan
g. Mendapatkan keunggulan kompetitif
          h. Potensi peningkatan pengetahuan pelanggan

    

2.4   Jenis-Jenis E-Service
         A.    E-Government
E-government adalah pemakaian atau penggunaan teknologi informasi yang meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Atau definisi e-government yang lainnya adalah merupakan kependekan dari “elektronik pemerintah”, dapat dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah ataupun pemerintah transformasi.
Fungsi dan tujuannya antara lain yaitu untuk meningkatkan mutu layanan publik, dengan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan juga komunikasi dalam proses penyelenggaraan pemerintah daerah supaya dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih, transparan,  dan juga supaya dapat menjawab tuntutan perubahan secara efektif.
                        Adapun jenis-jenis E-Government, sebagai berikut:
          ·         Government to Citizen (G2C) adalah suatu teknologi informasi yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dan juga untuk mempermudah masyarakat dalam mencari berbagai informasi tentang pemerintahan. Misal contoh seperti : www.jabarprov.go.id, dan lain-lain. Atau informasi menganai pajak online, layanan jaminan sosial, mencari lowongan pekerjaan, dan sebagainya.
              ·         Government to Business (G2B) adalah suatu tipe hubungan pemerintah dengan bisnis. Karena sangat dibutuhkan relasi yang sangat baik, antara pemerintah dengan kalangan bisnis. Tujuannya demi kemudahan berbisnis masyarakat kalangan pembisnis. Contohnya seperti : www.indotender.com, dan sebagainya. Atau informasi menganai pajak perseroan, peraturan pemerintah (hukum bisnis), pendaftaran perusahaan, peluang usaha atau bisnis, dan sebagainya.
              ·         Government to Government (G2G) adalah berupa Web pemerintah yang dibuat, bertujuan untuk memenuhi berbagai macam informasi yang dibutuhkan antara pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya, dengan tujuan yaitu untuk memperlancar & mempermudah kerjasama antara pemerintahan – pemerintahan yang

     bersangkutan. Misal contohnya: www.embassyofindonesia.org dan lain sebagainya. Atau informasi menganai  blogging untuk kalangan legislative,  konsultasi secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu, pendidikan secara online, dan sebagainya.
              ·         Government to Employees (G2E) adalau berupa tipe hubungan yang ditujukan untuk para pegawai pemerintahan atau pegawai negeri untuk neningkatkan kinerja dan juga untuk kesejahteraan para pegawai yang bekerja dislahsatu institusi pemerintah. Misalkan contohnya: www.sdm.depkeu.go.id dan lain-lain. 

B. E-Learning
Pengertian E-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja.
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

    C. E-Book
Buku elektronik (disingkat Buku-e atau ebook) atau buku digital adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah teks polos,pdfjpegdoc lit dan html. Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan juga bergantung dari alat yang digunakan untuk membaca buku elektronik tersebut.

Salah satu usaha untuk melestarikan literatur berbentuk buku yang banyak jumlahnya dan memerlukan biaya perawatan yang mahal adalah dengan melakukan transfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik. Dalam hal ini akan banyak ruang dan juga upaya yang dihemat untuk merawat literatur-literatur tersebut.
Amazon Menjadi salah satu perusahaan yang mengembangkan Buku elektronik ini, mereka menggunakan buku elektronik semakin populer karena dapat dibaca kapan saja di mana saja dengan Kindle, salah satu tablet luncuran mereka. Buku elektronik dapat dibuka dengan berbagai macam software diantaranya Adobe AcrobatMicrosoft Word dan masih banyak lagi tergantung format yang dimiliki.

     D. E-Banking
Perbankan Elekronik (bahasa InggrisE-banking) E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya.
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya.

Adapun persyaratan bisnis dari internet banking antara lain:
a). aplikasi mudah digunakan;
b). layanan dapat dijangkau dari mana saja;
c). murah;
d). dapat dipercaya; dan
e). dapat diandalkan (reliable).
Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya. Internet banking telah memberikan keuntungan kepada pihak bank antara lain:
a.      Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
b.      Customer loyality. Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.
c.       Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.
d.      Competitive advantage. Bank yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.
e.       New business model. Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.
Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi:
                        ·         Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine)
                        ·         Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
    

     ·         Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement System)
                        ·         Perbankan Daring (Internet Banking)
                        ·         Sistem Kliring Elektronik


   
        E. E-Mail
 E-mail (electronic mail) adalah surat dalam bentuk elektronik. E-mail merupakan salah satu fasilitas atau aplikasi internet yang paling banyak digunakan dalam hal surat-menyurat. Hal ini dikarenakan e-mail merupakan alat komunikasi yang murah, cepat, dan efisien.
Coba bayangkan jika saat ini belum ada email, pastinya komunikasi kita akan sangat lah terganggu, beruntung lah zaman sekarang sudah ada Electronic Mail sebagai alat komunikasi yang cepat, effisien, hemat dan mudah di akses dimana pun kita berada.
         

       F. E- Bussines

e-Business atau Electronic business adalah aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan cara memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou GerstnerCEO dari IBM.
Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.
Seluruh perusahaan, tanpa perduli ukuran dan jenisnya, dapat menerapkan konsep e-Business, karena dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi.
            

      



        G. E-Commerce

Perdagangan elektronik (bahasa Inggriselectronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisiwww, atau jaringan komputerlainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.


             H. E-Library

Perpustakaan digital (Inggrisdigital library atau electronic library atau virtual library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video, dll. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.

         






      

2.5   Layanan E-Service Di PT. LAPI LABORATORIES

PT. Lapi Laboratories adalah salah satu perusahaan farmasi yang ada di Indonesia. LAPI berdiri sejak 32 tahun yang lalu, telah terjadi kemajuan yang luar biasa dalam perusahaan. Dengan fasilitas lisensi GMP dan di proses cGMP kepatuhan, Sekarang LAPI, yang meliputi sebagian besar pasar wilayah di seluruh Indonesia, menjadi salah satu TOP TEN di antara perusahaan farmasi lokal di Indonesia. Seperti halnya perusahan pada umumnya yang memamfaatkan layanan E-Services. PT. LAPI Laboratories jugan memamfaatkan layanan E-Services sebagai alat penunjang untuk mepermudah pekerjaan.
 Pemamfaatan layanan E-Services di LAPI diantaranya yaitu:
1.     E- Goverenment, yang merupakan layanan publik melalui internet berupa, BPJS ketenaga kerjaan yang menjamin kesehatan karyawan, dan NPWP yang merupakan layanan pajak.
2.     E-katalog, e-katalog di PT. LAPI digunakan untuk kegiatan promosi dan memperlihatkan produk-produk yang ada di LAPI beserta cantuman harga setiap produk, sehingga konsumen dapat melihat langsung dan memesan produk melalui layanan e-katalog tersebut.
3.     E-mail, seperti di perusahaan lain pada umumnya e-mail di PT. LAPI digunakan untuk mengirim atau menerima data-data yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan seperti: layanan keluhan konsumen ( jika terjadi kesalahan produk seperti salah label, salah kemasan, kemasan rusak, atau hal-hal yang tidak diinginkan), saran konsumen, dan menerima data lamaran kerja dapat dikirim ke e-mail Lapi.
4.     E-Banking, digunakan untuk mengirim upah karyawan yang bekerja di PT. LAPI.



  
  





  
BAB III
PENUTUP

     
     3.1 Kesimpulan


          Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah semakin berkembangnya zaman sekarang ini E-Service sangat penting peranannya didalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak jenis
layanan E-Service yang ada saat ini, yang dapat mempermudah dan mempercepat proses yang kita lakukan dengan mengakses melalui internet, diantaranya yaitu
E-Government, E-Learning, E-Book, E-Banking, E-Mail, E-Bussines, E-Commerce, dan E-Library.
          Penerapan layanan E-Services di PT. Lapi Laboratories yaitu E-Governmet berupa layanan BPJS ketenaga kerjaan dan NPWP layanan pajak, E-katalog yang merupakan sarana untuk promosi, E-mail untuk mengirim dan menerima data-data penting, dan E-Banking untuk mengirim upah karyawan




      3.2 Kritik dan Saran




DAFTAR PUSTAKA


     
                  2.      https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik
                  3.      https://id.wikipedia.org/wiki/Buku_elektronik
                  4.      https://id.wikipedia.org/wiki/E-banking
                  5.      https://id.wikipedia.org/wiki/E-business
                  6.      https://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital
                  7.   http://www.lapilaboratories.com/index.htm
Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com