Kamis, 03 November 2016

Tugas PTI



PERANAN DAN IMPLEMENTASI BIG DATA PADA E-COMMERCE

Benidiktus Ribut Riyanto
NIM : 115162005
Teknik Informatika, Institut Teknologi Indonesia





PENDAHULUAN



LATAR BELAKANG

Seiring dengan semakin bertumbuhnya ekosistem pengguna perangkat mobile dan data internet sekarang ini yang mengakibatkan ledakan informasi, pertumbuhan perangkat mobile dan data internet ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat secara signifikan di dunia maya.
Berbagai jenis data, mulai data yang berupa teks, gambar atau foto, video hingga bentuk data-data lainnya membanjiri sistem komputasi. Tentunya hal ini perlu jalan keluar. Dan Big Data adalah solusi yang kerap digaungkan beberapa waktu belakangan ini, dan kemunculannya memang dianggap solusi dari fakta yang menunjukkan bahwa pertumbuhan data dari waktu ke waktu telah melampaui batas kemampuan media penyimpanan maupun sistem database yang ada saat ini.


RUMUSAN MASALAH

            Dalam hal ini penulis merumuskan permasalahannya yaitu “Bagaimana penerapan dan implementasi Big Data pada E-Commerce?”


TUJUAN PENULISAN

Tujuan dibuatnya penulisan  ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Teknologi Informasi, yang dibimbing oleh Ibu Melani Indriasari, M.KOM. Penulisan  ini bertujuan agar pembaca dapat mengerti apa itu Big Data dan peranannya, serta implementasinya pada  E-Commerce.






PEMBAHASAN


PENGERTIAN BIG DATA

Big Data adalah data dengan ciri berukuran sangat besar, sangat variatif, sangat cepat pertumbuhannya dan mungkin tidak terstruktur yang perlu diolah khusus dengan teknologi inovatif sehingga mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik [1].
Big Data menjamin pemrosesan solusi data dengan varian baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis. Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis.
Hal terpenting dari Big Data bukanlah sekedar kemampuan teknis untuk mengolah data melainkan manfaat yang dapat disadari oleh perusahaan dengan menggunakan Big Data Analytics Terminologi Big Data diyakini berasal dari perusahaan pencarian web yang mengolah data dengana gregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak terstruktur.

Contoh Big Data dapat berupa data yang berukuran hingga petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1,024 petabytes), seperti milyaran hingga triliunan catatan personal seseorang yang semuanya berasal dari sumber berbeda seperti web, sales, customer service, social media, data mobile dan sebagainya. Data-data ini biasanya tidak terstruktur, sering tidak lengkap dan tidak dapat diakses. Pada saat berhadapan dengan kelompok data yang lebih besar, perusahaan menghadapi kesulitan membuat, memanipulasi dan mengelola Big Data.
Big Data sesungguhnya masalah dalaman alisis bisnis karena tools dan prosedur standar tidak didesain untuk mencari dan menganalisa kumpulan data yang massive [2].
 Dengan begitu, Big Data dapat diasumsikan sebagai sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas, serta kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan sangat cepat.



PERANAN DAN IMPLEMENTASI BIG DATA PADA E-COMMERCE

Sebuah layanan e-commerce memiliki banyak sekali sumber data yang dapat dipertimbangkan untuk membantu mereka melihat tren dan membuat keputusan-keputusan strategis bisnis mereka. Tidak sedikit pihak yang kesulitan mengintegrasikan berbagai sumber data yang bervariasi, tetapi informasi yang tersirat dari pengolahan big data yang tepat sangat layak untuk menilai perilaku pengguna demi mendorong tingkat konversi penjualan.
Seiring tumbuhnya ekosistem e-commerce di belahan dunia manapun termasuk Indonesia, konsep data mining semakin santer digaungkan hingga ke pihak-pihak yang bahkan secara non-teknis terlibat di dalamnya. Dari penggalian data tersebut, tersaji data yang relatif akurat tentang profil konsumen yang ada dan potensi konsumen yang sangat mungkin diakuisisi.
Inovasi merupakan harga mati bagi setiap bisnis tak terkecuali e-commerce, dalam kasus ini fleksibilitas big data memiliki peran yang tak kalah penting untuk menentukan langkah selanjutnya yakni program retensi.
Big data membuat para pelaku bisnis mampu menentukan pola perilaku yang berguna untuk meramalkan kekacauan lingkungan pasar mereka, dan dengan demikian mampu bertindak memutuskan langkah-langkah pencegahan. Menjaga konsumen agar tetap loyal sebelum mereka beralih ke kompetitor menjadi pekerjaan rumah yang patut diberi perhatian.
Dalam implementasinya, tim pengembang Apps Foundry mengakui bahwa big data membantu pihaknya membuat semua keputusan guna pengembangan dari segi bisnis dan produk pada platform e-book SCOOP besutannya. Berdasarkan riset internal Apps Foundry, platform desktop masih dinilai lebih nyaman bagi para user untuk melakukan pembelian konten mereka. Sementara dari sisi mobile, pengguna di platform iOS cenderung lebih banyak eksekusi pembelian, sedangkan pengguna di platform Android lebih senang membaca konten gratis.
Pernyataan Ellen cukup menguatkan fakta bahwa profil pelanggan mampu menyajikan insight seperti apa harga yang nantinya ditawarkan demi membujuk mereka untuk melakukan pembelian lagi. Metode yang bisa dinilai cukup efektif untuk melancarkan strategi mempertahankan pelanggan, Contohnya memberikan keputusan penawaran potongan harga bagi pelanggan tertentu [3].




CONTOH PENERAPAN BIG DATA PADA E-COMMERCE

                Berikut ini adalah contoh-contoh penerapan big data pada e-commerce, namun kali ini penulis hanya membahas penerapan big data pada Blibli.com dan Lazada.
1.Penerapan big data pada Blili.com
Peran big data yang diadopsi oleh layanan mereka, Blibli mampu melihat kecenderungan pelanggan mereka pada hari-hari tertentu. Hal tersebut yang dimanfaatkan Blibli untuk menggagas promo-promo yang lebih tepat sasaran.
Karena promo tematik yang spesial hanya ada di Blibli.com (Monday’s Mom Day; Rabu Cantik, Kamis Ganteng dan FWD) adalah hasil dari pemanfaatan big data. Selain itu, dalam penyediaan stok untuk promo spesial serta new product launching, Blibli lebih bisa melakukan forecast yang lebih tepat. Banyak asumsi tentang pasar yang dulu Blibli miliki ternyata tidak terbukti benar, keberadaan data membuat hal semacam itu dapat diperkecil.

2. Penerapan big data pada Lazada
                Pemamfaatan big data pada Lazada mencoba memfasilitasi pemasaran yang lebih terarah (targeted marketing), caranya dengan mengumpulkan sejarah browsing pengguna, seperti produk apa saja yang pernah mereka lihat dan beli di Lazada. Dari data ini, system dapat menganalisis dan memprediksi kebiasaan belanja dan selera tiap-tiap pengguna [4].












PENUTUP




KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu: Begitu penting peranan big data pada e-commerce, salah satu manfaatnya yaitu untuk menganalisa data dari pengguna layanan e-commerce, penggunaan ini dapat diggunakan untuk memberi saran bagi pengguna lewat sejarah browsing yang mereka lakukan.
 Big data membuat para pelaku bisnis mampu menentukan pola perilaku yang berguna untuk meramalkan kekacauan lingkungan pasar mereka, dan dengan demikian mampu bertindak memutuskan langkah-langkah pencegahan. Menjaga konsumen agar tetap loyal sebelum mereka beralih ke kompetitor menjadi pekerjaan rumah yang patut diberi perhatian.
            Dengan begitu, Big Data dapat diasumsikan sebagai sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas, serta kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan sangat cepat


KRITIK DAN SARAN

Kritik dan saran yang membangun sanggat diperlukan dari pembaca penulisan ini, demi kebaikan penulisan selanjutnya.







DAFTAR PUSTAKA




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com