PERANAN
DAN IMPLEMENTASI BIG DATA PADA E-COMMERCE
Benidiktus Ribut Riyanto
NIM : 115162005
Teknik Informatika, Institut Teknologi Indonesia
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Seiring dengan semakin
bertumbuhnya ekosistem pengguna perangkat mobile dan data internet sekarang ini
yang mengakibatkan ledakan informasi, pertumbuhan perangkat mobile dan data
internet ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang
terus meningkat secara signifikan di dunia maya.
Berbagai jenis data, mulai data
yang berupa teks, gambar atau foto, video hingga bentuk data-data lainnya
membanjiri sistem komputasi. Tentunya hal ini perlu jalan keluar. Dan Big Data
adalah solusi yang kerap digaungkan beberapa waktu belakangan ini, dan
kemunculannya memang dianggap solusi dari fakta yang menunjukkan bahwa
pertumbuhan data dari waktu ke waktu telah melampaui batas kemampuan media
penyimpanan maupun sistem database yang ada saat ini.
RUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini penulis merumuskan
permasalahannya yaitu “Bagaimana penerapan dan implementasi Big Data pada
E-Commerce?”
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan dibuatnya penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar
Teknologi Informasi, yang dibimbing oleh Ibu Melani Indriasari, M.KOM. Penulisan
ini bertujuan agar pembaca dapat
mengerti apa itu Big Data dan peranannya, serta implementasinya pada E-Commerce.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
BIG DATA
Big Data adalah data dengan ciri
berukuran sangat besar, sangat variatif, sangat cepat pertumbuhannya dan
mungkin tidak terstruktur yang perlu diolah khusus dengan teknologi
inovatif sehingga mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik [1].
Big Data menjamin pemrosesan
solusi data dengan varian baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat
nyata bagi bisnis. Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar
tetap sekedar solusi teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis.
Hal terpenting dari Big Data bukanlah sekedar kemampuan teknis untuk mengolah
data melainkan manfaat yang dapat disadari oleh perusahaan dengan menggunakan
Big Data Analytics Terminologi Big Data diyakini berasal dari perusahaan
pencarian web yang mengolah data dengana gregasi yang terdistribusi sangat
besar dan tidak terstruktur.
Contoh Big Data dapat berupa data
yang berukuran hingga petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1,024
petabytes), seperti milyaran hingga triliunan catatan personal seseorang yang
semuanya berasal dari sumber berbeda seperti web, sales, customer service,
social media, data mobile dan sebagainya. Data-data ini biasanya tidak
terstruktur, sering tidak lengkap dan tidak dapat diakses. Pada saat berhadapan
dengan kelompok data yang lebih besar, perusahaan menghadapi kesulitan membuat,
memanipulasi dan mengelola Big Data.
Big Data sesungguhnya masalah
dalaman alisis bisnis karena tools dan prosedur standar tidak didesain untuk
mencari dan menganalisa kumpulan data yang massive [2].
Dengan begitu, Big Data dapat diasumsikan
sebagai sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas, serta
kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan sangat
cepat.
PERANAN DAN IMPLEMENTASI BIG DATA
PADA E-COMMERCE
Sebuah layanan e-commerce
memiliki banyak sekali sumber data yang dapat dipertimbangkan untuk membantu
mereka melihat tren dan membuat keputusan-keputusan strategis bisnis mereka.
Tidak sedikit pihak yang kesulitan mengintegrasikan berbagai sumber data yang
bervariasi, tetapi informasi yang tersirat dari pengolahan big data yang tepat
sangat layak untuk menilai perilaku pengguna demi mendorong tingkat konversi
penjualan.
Seiring tumbuhnya ekosistem e-commerce
di belahan dunia manapun termasuk Indonesia, konsep data mining
semakin santer digaungkan hingga ke pihak-pihak yang bahkan secara non-teknis
terlibat di dalamnya. Dari penggalian data tersebut, tersaji data yang relatif
akurat tentang profil konsumen yang ada dan potensi konsumen yang sangat
mungkin diakuisisi.
Inovasi merupakan harga mati bagi
setiap bisnis tak terkecuali e-commerce, dalam kasus ini fleksibilitas big data
memiliki peran yang tak kalah penting untuk menentukan langkah selanjutnya
yakni program retensi.
Big
data membuat para pelaku bisnis mampu menentukan pola perilaku yang berguna
untuk meramalkan kekacauan lingkungan pasar mereka, dan dengan demikian mampu
bertindak memutuskan langkah-langkah pencegahan. Menjaga konsumen agar tetap
loyal sebelum mereka beralih ke kompetitor menjadi pekerjaan rumah yang patut
diberi perhatian.
Dalam implementasinya, tim
pengembang Apps Foundry mengakui bahwa big data membantu pihaknya membuat semua
keputusan guna pengembangan dari segi bisnis dan produk pada platform e-book
SCOOP besutannya. Berdasarkan riset internal Apps Foundry, platform desktop
masih dinilai lebih nyaman bagi para user untuk melakukan pembelian
konten mereka. Sementara dari sisi mobile, pengguna di platform iOS cenderung
lebih banyak eksekusi pembelian, sedangkan pengguna di platform Android lebih
senang membaca konten gratis.
Pernyataan Ellen cukup menguatkan
fakta bahwa profil pelanggan mampu menyajikan insight seperti apa
harga yang nantinya ditawarkan demi membujuk mereka untuk melakukan pembelian
lagi. Metode yang bisa dinilai cukup efektif untuk melancarkan strategi
mempertahankan pelanggan, Contohnya memberikan keputusan penawaran potongan
harga bagi pelanggan tertentu [3].
CONTOH PENERAPAN
BIG DATA PADA E-COMMERCE
Berikut ini adalah contoh-contoh
penerapan big data pada e-commerce, namun kali ini penulis hanya membahas
penerapan big data pada Blibli.com dan Lazada.
1.Penerapan big data pada Blili.com
Peran big data yang
diadopsi oleh layanan mereka, Blibli mampu melihat kecenderungan pelanggan
mereka pada hari-hari tertentu. Hal tersebut yang dimanfaatkan Blibli untuk
menggagas promo-promo yang lebih tepat sasaran.
Karena promo tematik yang spesial
hanya ada di Blibli.com (Monday’s Mom Day; Rabu Cantik, Kamis Ganteng dan FWD)
adalah hasil dari pemanfaatan big data. Selain itu, dalam penyediaan
stok untuk promo spesial serta new product launching, Blibli lebih
bisa melakukan forecast yang lebih tepat. Banyak asumsi tentang pasar
yang dulu Blibli miliki ternyata tidak terbukti benar, keberadaan data membuat
hal semacam itu dapat diperkecil.
2. Penerapan big data pada Lazada
Pemamfaatan big data pada Lazada
mencoba memfasilitasi pemasaran yang lebih terarah (targeted marketing), caranya
dengan mengumpulkan sejarah browsing pengguna, seperti produk apa saja yang
pernah mereka lihat dan beli di Lazada. Dari data ini, system dapat
menganalisis dan memprediksi kebiasaan belanja dan selera tiap-tiap pengguna
[4].
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil
yaitu: Begitu penting peranan big data pada e-commerce, salah satu manfaatnya
yaitu untuk menganalisa data dari pengguna layanan e-commerce, penggunaan ini
dapat diggunakan untuk memberi saran bagi pengguna lewat sejarah browsing yang
mereka lakukan.
Big data membuat para pelaku bisnis mampu
menentukan pola perilaku yang berguna untuk meramalkan kekacauan lingkungan
pasar mereka, dan dengan demikian mampu bertindak memutuskan langkah-langkah
pencegahan. Menjaga konsumen agar tetap loyal sebelum mereka beralih ke
kompetitor menjadi pekerjaan rumah yang patut diberi perhatian.
Dengan begitu, Big Data dapat diasumsikan sebagai
sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas, serta
kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan sangat
cepat
KRITIK
DAN SARAN
Kritik
dan saran yang membangun sanggat diperlukan dari pembaca penulisan ini, demi
kebaikan penulisan selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar